Jumat, 21 September 2018

Danramil 0804/07 Karangrejo Bersama Forkopimca Menghadiri Dzikir Akbar dan Pengajian Umum

Magetan-Karangrejo– Danramil 0804/07 Karangrejo  Kapten Inf Arif. W bersama Babinsa Desa Mantren Serma Sunarto menghadiri acara Dzikir Akabar dan  pengajian umum dalam rangka menyambut tahun baru Islam 1440 H dengan tema " BUMI MANTREN BERDZIKIR" bertempat di Lapangan Desa Mantren, Kec. Karangrejo, Kab. Magetan, Senin malam (21/09/2018)

Adapun yang hadir dalam kegiatan tersebut, Sekcam Karangrejo bpk. Jaka Prastawa S. Sos, Danramil 0804/07 Karangrejo Kapten Inf Arif. W, Kapolsek Karangrejo AKP Ruwahjianto SH, Kepala KUA Karangrejo Salim Mustofa, Mubaligh Kyai H. Abdul Matin pengasuh Ponpes Sunan Bejagung Semanding Tuban dan Wakil Syuriyah PWNU Jatim,  Sekretaris Jam'yyatul Qurro wal huffadh Magetan M .Sholeh Aminudin.

Dann 8 (Delapan) Kyai Magetan : KH. Ahmad Sofwan, KH. Abdullah Umar , KH. Maksum Abdurrahman , KH. Salim Mustofa, KH. Choirudin Yusuf, KH. Manshur, KH. Mashudi, K. Marwan, Kepala Desa Mantren bpk. Herdiat & perangkat Desa, Ketua BPD  bpk Sugiharsono. Babinsa dan Babhinkamtibmas desa Mantren, Takmir Masjid/Mushola, dan Jamaah " Muslimin Muslimat desa Mantren".


Dalam acara tersebut di buka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan mars Jalal Whaton, pembacaan ayat suci Al Qur'an oleh bapak Nur Rohim, Tahlil oleh bapak Sholeh Aminudin, di lanjutkan tausiah dari KH.  Abdul Matin. Pimpinan Ponpes " Sunan Bejagung " Semanding Tuban Jatim
( Wakil Ketua Syuriah PWNU Jatim ). Yang intinya Dinamakan dengan Hijriyah, karena pada tahun ini terjadi peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari kota Mekkah ke Madinah (saat itu bernama Yatsrib) pada tahun 622 Masehi.

Tahun baru hijriyah di awali bulan muharram diambil dari kata “haram” yang artinya berdosa dan terlarang. Bulan ini dalam Islam termasuk salah satu dari empat bulan haram atau bulan suci (Dzulqo’idah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab) dinamakan bulan haram karena dua makna. Pertama, pada bulan tersebut diharamkan berbagai pembunuhan. Termasuk orang-orang Jahiliyyah pun meyakininya.

Perayaan Tahun Baru Hijriyah selalu dirayakan setiap tanggal 1 Muharram oleh umat Islam dengan mengadakan berbagai acara seperti pengajian, tabligh akbar, ceramah.

Perayaan ini merupakan syiar agama Islam yang positif di masyarakat. Dengan perayaan, masyarakat sanggup memahami dan menyadari makna dari peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah. Hal ini dimaksudkan supaya nilai-nilai positif dalam peristiwa hijrah dapat mengubah perilaku masyarakat kearah yang lebih baik. (By/R.07)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar