Magetan-Karangrejo–
Danramil 0804/07 Karangrejo Kapten Inf
Arif. W bersama Babinsa Desa Mantren Serma Sunarto menghadiri acara Dzikir
Akabar dan pengajian umum dalam rangka
menyambut tahun baru Islam 1440 H dengan tema " BUMI MANTREN
BERDZIKIR" bertempat di Lapangan Desa Mantren, Kec. Karangrejo, Kab.
Magetan, Senin malam (21/09/2018)
Adapun yang hadir
dalam kegiatan tersebut, Sekcam Karangrejo bpk. Jaka Prastawa S. Sos, Danramil
0804/07 Karangrejo Kapten Inf Arif. W, Kapolsek Karangrejo AKP Ruwahjianto SH,
Kepala KUA Karangrejo Salim Mustofa, Mubaligh Kyai H. Abdul Matin pengasuh
Ponpes Sunan Bejagung Semanding Tuban dan Wakil Syuriyah PWNU Jatim, Sekretaris Jam'yyatul Qurro wal huffadh
Magetan M .Sholeh Aminudin.
Dann 8 (Delapan) Kyai
Magetan : KH. Ahmad Sofwan, KH. Abdullah Umar , KH. Maksum Abdurrahman , KH.
Salim Mustofa, KH. Choirudin Yusuf, KH. Manshur, KH. Mashudi, K. Marwan, Kepala
Desa Mantren bpk. Herdiat & perangkat Desa, Ketua BPD bpk Sugiharsono. Babinsa dan Babhinkamtibmas
desa Mantren, Takmir Masjid/Mushola, dan Jamaah " Muslimin Muslimat desa
Mantren".
Dalam acara tersebut
di buka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan mars Jalal Whaton, pembacaan
ayat suci Al Qur'an oleh bapak Nur Rohim, Tahlil oleh bapak Sholeh Aminudin, di
lanjutkan tausiah dari KH. Abdul Matin.
Pimpinan Ponpes " Sunan Bejagung " Semanding Tuban Jatim
( Wakil Ketua Syuriah
PWNU Jatim ). Yang intinya Dinamakan dengan Hijriyah, karena pada tahun ini
terjadi peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari kota Mekkah ke Madinah (saat
itu bernama Yatsrib) pada tahun 622 Masehi.
Tahun baru hijriyah di
awali bulan muharram diambil dari kata “haram” yang artinya berdosa dan
terlarang. Bulan ini dalam Islam termasuk salah satu dari empat bulan haram
atau bulan suci (Dzulqo’idah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab) dinamakan bulan
haram karena dua makna. Pertama, pada bulan tersebut diharamkan berbagai
pembunuhan. Termasuk orang-orang Jahiliyyah pun meyakininya.
Perayaan Tahun Baru
Hijriyah selalu dirayakan setiap tanggal 1 Muharram oleh umat Islam dengan
mengadakan berbagai acara seperti pengajian, tabligh akbar, ceramah.
Perayaan ini merupakan
syiar agama Islam yang positif di masyarakat. Dengan perayaan, masyarakat
sanggup memahami dan menyadari makna dari peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad SAW
dari Mekkah ke Madinah. Hal ini dimaksudkan supaya nilai-nilai positif dalam peristiwa
hijrah dapat mengubah perilaku masyarakat kearah yang lebih baik. (By/R.07)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar