Karangrejo. Pengajian umum dalam
rangka halal bihalal dan Haul KH. Hasan
Ilyas , Masyarakat Desa Baluk Kecamatan Karangrejo Kabupaten Magetan Jawa Timur
menggelar Pengajian Umum dengan Mubalig KH. Ubaidilah Ahror ( Gus Bed) dari
Ponpes Al Fatah Temboro yang dipusatkan di Halaman Masjid Roudhatul Huda dukuh
Serut Desa Baluk . Minggu/malam (17/06/2018)
Nampak hadir dalam kegiatan
diantaranya, KH. Ubaidillah Ahror (Gus
Bed), Bpk Ali Basri, SE,
Danramil
Karangrejo diwakili Serma Subiyanto, KH Drs Mashudi. M. Pd, (Rois MWC NU Karangrejo, KH. Masrur, Ketua Takmir Masjid Roudlotul
Huda, Kepala Desa Baluk, undangan warga
Desa Baluk.
KH. Ubaidilah Ahror ( Gus Bed)
dari Ponpes Al Fatah Temboro dalam tausiahnya menyampaikan bahwa Haul berasal
dari bahasa Arab yang berarti setahun. Peringatan haul diadakan dengan tujuan
utama mendoakan ahli kubur agar mendapat rahmat dan ampunan dari Allah SWT.
Kegiatan haul dalam agama Islam,
didasarkan pada sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Imam Baihaqi r.a.
Rasulullah Saw. selalu berziarah ke makam para syuhada di bukit Uhud setiap
tahun. Sesampainya di Uhud beliau
memanjatkan doa sebagaimana dalam surat Al-Qur’an Surah ar-Ra’d ayat 24,
Salamun ‘alaikum bima shabartum fani’ma uqba ad-daar (Keselamatan atasmu berkat
kesabaranmu. Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu). Hadist inilah yang
menjadi dasar diperbolehkan peringatan haul atau sejenisnya.
Ada tiga hal yang bisa kita petik
sebagai hikmah dari peringatan haul. Pertama. Acara haul sejatinya sama dengan
acara peringatan 3, 7, 40 hari atau berapapun, yang pada intinya mengingatkan
kita akan kematian (dzikrul maut). Kata ‘mengingat’, secara logika tentu hanya
dapat dilakukan bagi orang yang pernah mengalaminya, sedangkan kita sendiri
belum pernah mengalami kematian.
Oleh karena itu, dengan
memperingati sebuah peristiwa kematian yang telah menimpa pada orang lain, kita
menjadi lebih baik dalam memaknai tujuan kehidupan. Bahwa kita semua pasti akan
mengalami kematian. Maka untuk
menghadapinya kita mesti mempersiapkan bekal. Mempersiapkan bekal untuk
kehidupan di akherat merupakan alam yang kekal selamanya.
Kedua banyak keteladanan yang
dapat kita ambil. Salah satu teladan tersebut yakni jasa beliau kepada agama
ataupun masyarakat, hingga saat ini masih bisa dirasakan hasilnya. Contoh dalam
lingkup terkecil seperti keluarga misalnya, seorang anak akan terus mengingat
jasa dari kedua orangtuanya, atau para guru yang dikenang, sebab jasa mereka
dalam menyebarkan ilmu kepada para muridnya.
Ketiga, peringatan haul dapat
mempersatukan sebuah kaum. Seperti yang terlihat pada haul KH. Hasan Ilyas,
masyarakat Desa Baluk dari berbagai lapisan duduk bersama dalam sebuah
majelis.(By-R.07)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar